Hari Kartini Di Tengah Pandemi COVID-19
Selasa,
21 April 2020 | 14:26 WIB
MILZERU – Perayaan Hari
Kartini yang jatuh tiap tanggal 21 April, diperingati untuk mengenang
jasa Raden Ajeng Kartini. Ia adalah tokoh dan pahlawan nasional perempuan
Indonesia yang menjadi panutan dan inspirasi banyak kaum hawa tanah air. Kartini
meninggal dunia di usia 25 tahun usai melahirkan. Ia menghembuskan nafas
terakhir pada 17 September 1904 dan dimakamkan di Rembang, Jawa Tengah.
Berbeda dari perayaan hari Kartini sebelumnya, hari Kartini saat
ini dirayakan di tengah pandemi Covid-19. Pemikiran, gagasan dan semangat RA
Kartini tampaknya masih releven dengan kondisi saat ini. Apalagi di tengah
pandemi, dibutuhkan semangat untuk tetap bertahan. Sepanjang Selasa
(21/4/2020), media sosial Twitter diramaikan dengan beberapa tweet
terkait pahlawan nasional RA Kartini. Ucapan Selamat Hari Kartini
berhasil berada di puncak trending topic. Dalam cuitan
tersebut, banyak warganet mengenang perjuangan Kartini melalui puisi ataupun
kutipan yang pernah dibuat oleh pejuang wanita tersebut.
Media sosial kerap dijadikan tempat mengekspresikan perasaan
penggunanya. Pada perayaan Hari Kartini, para warganet merayakan perjuangan RA
Kartini untuk membangkitkan perempuan Indonesia. Mulai dari public
figure atau pejabat publik seperti Presiden Jokowi sampai masyarakat
biasa, semua menyambut Hari Kartini. Banyak yang menyampaikan pesan dan harapan
yang baik seperti cita-cita Kartini semasa hidupnya.
Ucapan Presiden Joko Widodo Pada Perayaan Hari Kartini 2020 di Twitternya
Perayaan Hari Kartini terasa
berbeda tahun ini. Wabah Covid-19 membuat perempuan berjuang langsung
menyelamatkan nyawa manusia. Di tengah pandemi, banyak perempuan berada di
garis depan sebagai tenaga medis. Selain itu, jika dulu perjuangan RA Kartini
mengubah kebiasaan yang semula perempuan hanya berada di rumah, perempuan saat
ini bisa merasakan aktivitas di luar rumah, sekolah hingga bekerja. Dengan
adanya Covid-19, ada kebiasaan yang diubah dengan kembali beraktivitas dari
rumah. Namun, hal itu bukan berarti harus kembali pada zaman dahulu karena
konteks yang berbeda. Walau dirumah saja tetapi bukan berarti tidak bermakna.
Beraktivitas dari rumah merupakan upaya untuk memutus rantai penyebaran
Covid-19. Selain itu juga dukungan bagi tenaga medis terutama perempuan yang
terpaksa harus bekerja dan meninggalkan keluarga di rumah.
Oleh : Reza